Upaya Konkrit Dilakukan, Gorontalo Utara Keluar dari 10 Besar IPH Tertinggi
Setelah hampir tiga pekan bercokol pada 10 besar Kabupaten/kota dengan kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi, kini Kabupaten Gorontalo Utara berhasil keluar atau mengalami penurunan IPH. Dalam artian mampu mengendalikan inflasi.
Hal tersebut disampaikan Asisten II Setda Gorut Ayis Yusuf usai mengikuti rapat koordinasi (rakor) pengendalian inflasi daerah bersama OPD teknis terkait yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang dilaksanakan Kemendagri via zoom meeting, Senin (9/9).
Asisten II menyebut, dalam dua pekan sebelumnya, dari pelaksanaan Rakor Inflasi, Gorontalo Utara selalu berada pada 10 daerah dengan kenaikan IPH tertinggi. Yakni, berada pada posisi 2,41.
“Nah, tentunya ini merupakan suatu ‘PR’ bagi pemerintah daerah Kabupaten Gorontalo Utara, sehingga selang tiga Minggu kemarin, pemerintah daerah melalui TPID sudah melakukan beberapa langkah-langkah strategis,” ungkapnya.
Upaya yang dilakukan TPID Gorontalo Utara, yakni diantaranya telah melakukan pemantauan harga termasuk stok bahan pokok, untuk memastikan kebutuhan yang tersedia.
“Kemudian juga pada selang Minggu kemarin, TPID melakukan rapat teknis dalam rangka pembahasan ketersediaan stok yang dianggap naik yang menyebabkan kenaikan IPH,” imbuh Asisten II.
Selanjutnya, TPID Gorontalo Utara juga telah berupaya menjaga pasokan bahan pokok dan barang-barang penting lainnya yang masuk ke daerah.
“Di samping kita juga telah melakukan kegiatan gerakan menanam. Alhamdulillah ini sudah dilaksanakan dan yang terakhir yang dilakukan pada Minggu kemarin, yakni melaksanakan sidak ke pasar, ke distributor,” ujarnya.
Di mana lanjut dikatakan Asisten II, pihaknya telah mengundang seluruh pedagang rica dalam rangka membahas tentang bagaimana pihak distributor atau pedagang untuk tidak menahan barang, terutama cabe dan lain sebagainya.

“Ini sudah terlaksana alhamdulillah dan juga paling terakhir melaksanakan operasi pasar murah, yang dilaksanakan di Pasar Moluo Kecamatan Kwandang,” kata Asisten II.
Dan dari langkah-langkah itu, Ayis mengatakan, berdasarkan hasil dari pada rakor pengendalian inflasi awal pekan ini, yang dilaksanakan secara zoom meeting oleh Kemendagri, Gorontalo Utara keluar dari 10 besar IPH tertinggi.
“Penurunan IPH disebabkan 3 komoditas yang harganya kembali normal pada 2 Minggu kemarin yakni cabe Rawit, beras dan daging ayam ras,” ujarnya.
“Kita Gorontalo Utara sudah keluar dari 10 daerah dengan kenaikan IPH tertinggi dengan nilai diperkirakan di bawah 1 persen,” tambah Asisten II.
Ia mengatakan, ini merupakan keberhasilan atas upaya-upaya yang telah lakukan oleh TPID Gorontalo Utara dalam menekan inflasi daerah.
“Alhamdulillah buktinya pada hari ini, kita sudah keluar dari 10 kabupaten/kota yang berada IPH tertinggi. Namun yang kita terima adalah IPH kita mengalami penurunan sampai di bawah nilai 1 persen,” imbuhnya.
“Jadi, hal-hal itu yang menjadi satu langkah kita yang dilakukan di Gorontalo Utara,” tandas Asisten II. (Kominfo-Gorut)
Tinggalkan Balasan