Penilaian Mandiri Maturitas SPIP Terintegrasi 2024, Sekda Harap Keseriusan Besama
Sekretaris Daerah Gorontalo Utara (Sekda Gorut) Suleman Lakoro membuka dan memimpin pelaksanaan Penilaian Mandiri Maturitas SPIP Terintegrasi Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2024, di Ruang Tinepo Kantor Bupati Gorontalo Utara, Selasa (24/9).
Kegiatan tersebut menghadirkan seluruh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara.
Pelaksanaan penilaian mandiri maturitas penyelenggaraan SPIP terintegrasi ini, sebagai implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 60 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan Peraturan Bupati Nomor 7 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.
Di mana, setiap entitas pemerintah daerah diwajibkan menyelenggarakan sistem pengendalian intern, yang pelaksanaannya sesuai dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penilaian Maturitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Terintegrasi Pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, untuk dilakukan setiap tahun sebagai parameter keberhasilan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern yang dilaksanakan.
Sekda Gorontalo Utara Suleman Lakoro mengaku, terhadap penilaian mandiri maturitas penyelenggaraan SPIP terintegrasi ini, di dua tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara masih berada di level 2
“Kita sangat-sangat kesulitan ya untuk mencapai level 3 dan alhamdulillah berkat kerja sama dengan upaya dan usaha kita semua, di akhir tahun 2023 kemarin kita berhasil menembus ke level 3,” ungkap Sekda Suleman.
Sehingga kata dia, upaya dan usaha yang telah dilakukan tersebut untuk dipertahankan dan bahkan pihaknya bertekad untuk lebih meningkatkan lagi ke level 4.

“Tentunya makin tinggi level, makin tinggi juga dia punya maturitas, data dukungnya. Kalau level 3 sampai ke C. Sehingga ini juga memerlukan keseriusan dan kerja sama kita semua agar supaya apa yang diminta didalam format-format ini dapat kita penuhi semua dan bukan tidak mungkin kita suatu saat akan meningkat ke level 4,” tuturnya.
Memang diakuinya, hal tersebut bukan sesuatu yang mudah dilakukan, bukan sekadar membalikkan telapak tangan, tapi perlu kerja keras dan keseriusan bersama.
“Karena ada kendala-kendala di lapangan yang kita temui. Yang pertama, mungkin karena baru tahun ini kita menggunakan aplikasi. Secara IT ini mempermudah kita, tapi kesulitan kita karena baru pertama kali aplikasi ini kita gunakan, sehingga jangan heran masih ada kendala-kendala teknis. Namun insya Allah setelah kita terbiasa dengan aplikasi ini, ke depan saya pikir dengan tekad kita semua insya pelan-pelan bisa kita atasi. Karena justru dengan aplikasi ini menurut saya memudahkan kita untuk menyusun laporan ini,” terang Sekda.
Kedua, kendala mengenai spesifikasi laptop yang sekarang digunakan oleh beberapa OPD untuk mengoperasikan aplikasi terkait dengan penilaian mandiri maturitas SPIP Terintegrasi .
“Oleh karena itu, OPD-OPD yang mungkin mengalami kendala di laptop ini, mungkin tahun ini kita bersabar dulu, nanti tahun depan sudah bisa dianggarkan, tapi sesuai dengan kebutuhan, jangan cuma jor-joran lagi. Intinya untuk mendukung laporan-laporan seperti ini yang melalui aplikasi. Karena ini kebutuhan kita semua, kebutuhan Pemda dan untuk kepentingan Pemda,” tandasnya. (Kominfo-Gorut)
Tinggalkan Balasan