Sekda Gorut Hadiri Lokakarya 7 PHB PPGP Angkatan 10 Provinsi Gorontalo
Sekretaris Daerah Gorontalo Utara (Sekda Gorut) Suleman Lakoro mewakili Penjabat Bupati Gorontalo Utara menghadiri pelaksanaan Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) angkatan 10 Provinsi Gorontalo yang dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo Utara, Sabtu (26/10).
PGP merupakan implementasi kebijakan merdeka belajar episode kelima untuk mewujudkan guru yang berdaya dan memberdayakan. Program PGP ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada guru menjadi pemimpin pembelajaran yang dapat menumbuhkembangkan potensi peserta didik dan aktif mengembangkan pendidik lainnya dalam implementasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk mewujudkan wajb belajar pancasila.
Panen hasil belajar ini menampilkan seluruh karya PGP di sekolahnya masing-masing dalam sebuah pameran. Dan pada angkatan 10 ini, khusus Kabupaten Gorontalo Utara terdapat 35 calon guru penggerak.
“Saya mengucapkan selamat kepada para calon guru penggerak PGP angkatan 10 Kabupaten Gorontalo Utara yang telah berhasil menyelenggarakan Lokakarya 7 dan alhamdulillah hari ini menggelar pameran panen hasil belajar sebanyak 35 orang calon guru penggerak Kabupaten Gorontalo Utara,” tutur Pj Bupati Gorut dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Suleman Lakoro.
Disebutkannya, Guru sebagai pelaku sekaligus penggerak pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki peran dan tanggung jawab yang besar, terutama dalam membentuk karakter generasi bangsa yang berbudi pekerti luhur sekaligus unggul dalam bidangnya.
Meski saat ini, aktivitas pembelajaran dapat dilakukan melalui sarana teknologi yang memungkinkan terjadinya interaksi jarak jauh, tapi kehadiran seorang guru tidak serta merta dapat digantikan oleh perangkat teknologi.

“Karena suri tauladan dalam proses pembelajaran formal menjadi aspek penting bagi perkembangan karakter para siswa dalam mewujudkan profil pelajar pancasila,” ujarnya.
Profil pelajar pancasila memiliki 6 dimensi, yaitu beriman, bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
Sebagai bagian dari PPGP yang merupakan rangkaian kebijakan merdeka belajar episode kelima, kepada para calon guru penggerak Kabupaten Gorontalo Utara, Sekda Suleman mengatakan tentu dipersiapkan sebagai guru-guru terbaik untuk menjadi pemimpin sekolah yang berfokus pada pembelajaran.
Peran guru penggerak lanjut disampaikan Sekda, pertama menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan diwilayahnya. Kedua, menjadi pengajar praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan di sekolah. Ketiga, mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah. Keempat, membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam maupun di luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dan kelima, menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong wellbeing ekosistem pendidikan sekolah.
“Nah, pada kesempatan ini, saya mendorong kepada saudara-saudari semua para calon guru penggerak untuk dapat menggerakkan komunitas belajar bagi rekan guru di sekolah. Dapat menjadi agen perubahan bagi rekan guru yang lain dalam proses pembelajaran di sekolah dan yang terpenting adalah mendorong kepemimpinan siswanya dengan menjadi teladan serta agen transformasi dalam sistem pendidikan,” papar Sekda.
Pemerintah daerah kata Sekda Suleman, memiliki harapan yang besar agar semua calon guru penggerak ini bisa lulus dalam program pendidikan guru penggerak saat ini.
“Selanjutnya semua dapat berkiprah menjadi pemimpin pembelajaran dalam mewujudkan standar nasional pendidikan untuk menjadi mutu pendidikan di Kabupaten Gorontalo Utara sebagai bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Di mana, keberpihakan pada murid menjadi orientasi utamanya,” terangnya.
Lebih lanjut Sekda Suleman berharap, mudah-mudahan para calon guru penggerak ini di sekolah dan wilayah masing-masing akan memberikan warna tersendiri, akan memberikan perubahan.
“Insya Allah apa yang dirasakan dan dialami akan dipraktekkan di sekolah dan wilayah masing-masing dengan maksimal sesuai dengan motivasi yang diberikan oleh para pengajar yang selama ini, ilmu yang didapat menjadi modal utama dalam rangka memainkan peran sebagai pemimpin penggerak pembelajaran di sekolah,” tandasnya. (Kominfo-Gorut)
Tinggalkan Balasan