Sekda Suleman Lakoro Membuka Rakor Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2024

Angka stunting di Kabupaten Gorontalo Utara mencapai 30,5 persen. Upaya intervensi spesifik dan sensitif tengah diupayakan pemerintah daerah melalui program kegiatan OPD terkait guna penurunan angka stunting.
Hingga saat ini Survei Kesehatan Indonesia (SKI) terus melakukan survei untuk tahun 2024.

Sekretaris Daerah (Sekda) Suleman Lakoro selalu Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Gorontalo Utara menyampaikan, hasil rilis SKI akan ditentukan di 2025.

“Kita akan lihat, apakah Gorontalo Utara masih bertahan di angka 30,5 persen atau turun. Karena kalau dilihat dari intervensi spesifik dan sensitif yang nilainya cukup besar, yakni sekitar 10 Milyar yang digunakan oleh OPD melalui kegiatan-kegiatan di lapangan dalam hal penurunan stunting,” ungkap Sekda.

Penjelasan itu disampaikan Sekda Suleman Lakoro saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2024, bertempat di Aula Kantor Bappeda, Jumat (20/12/2024).

Melalui berbagai upaya yang dilakukan oleh OPD terkait, Sekda berharap prevalensi stunting di Gorontalo Utara bisa menurun. Jika dilihat dari target nasional 14 persen, hal ini merupakan tantangan bagi pemerintah daerah khususnya Kabupaten Gorontalo Utara yang masih di angka 30,5 persen.

“Walaupun kenaikan ini masih kontroversial, dengan adanya 2 metode yang digunakan yakni gelar timbang dan survey SKI, perbedaannya sangat jauh. Dan ini memperkecil ruang kita untuk mendapatkan insentif fiskal daerah. Karena penurunan stunting merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan insentif fiskal daerah,” kata Sekda.

Sekda berharap, melalui intervensi spesifik dan sensitif serta kerja sama pemerintah Desa melalui anggaran dana desa dapat menurunkan angka stunting di Gorontalo Utara. (Kominfo – Gorut)