Bupati Gorontalo Utara Thariq Modanggu  Jalani Prosesi Upacara Adat Molo’opu

Bupati Gorontalo Utara Thariq Modanggu  Jalani Prosesi Upacara Adat Molo’opu
Bupati Gorontalo Utara Thariq Modanggu  Jalani Prosesi Upacara Adat Molo’opu

Bupati Gorontalo Utara Thariq Modanggu  bersama Ketua TP. PKK,  Mariyati Modanggu Mohamad menjalani prosesi upacara adat molo’opu oleh para pemangku adat dari Kota Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Boalemo, Kabupaten Pohuwato dan Kabupaten Gorontalo Utara, yang berlangusng di pondopo rumah dinas bupati, Selasa (01/07/2025).
Prosesi adat molo’opu ini diawali dengan penjemputan Bupati Gorontalo Utara Thariq Modanggu  bersama Ketua TP. PKK,  Mariyati Modanggu Mohamad di rumah kediamannya menuju Rumah Dinas Bupati Gorontalo Utara Blok Plan Desa Molingkapoto Kecematan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara

Begitu sampai di rumah jabatan, rombongan Bupati Thariq Modanggu  bersama Ketua TP. PKK,  Mariyati Modanggu Mohamad dipersilahkan masuk gapura adat diiringi tokoh adat dan disaksikan para undangan Fokopimda, Pimpinan OPD, Tokoh Masyarakat, Tokoh agama, tokoh pemuda. Prosesi adat ini pun berlangsung penuh sakral dan khidmat.

Ketua Dewan Adat Kabupaten Gorontalo Utara, Thamrin Yusuf, menyampaikan bahwa secara tekstual, Moloopu berarti “memangku”, yang mencerminkan bahwa pejabat yang dilantik dipangku oleh adat. Setelah menjalani prosesi ini, pejabat yang bersangkutan disebut “Halipa” (Khalifah), yang memiliki tanggung jawab atas empat unsur kehidupan manusia: api, udara, air, dan tanah. ungkap Thamrin Yusuf

Lebih lanjut, menurut adat, seorang pemimpin dituntut untuk memiliki sifat arif, bijaksana, serta mampu mengayomi masyarakat. Prosesi ini juga menjadi bentuk penghormatan masyarakat adat Uduluwo Lo U Limo Lopohalaa (Lima Negeri Adat) kepada pejabat yang baru menjabat, jelas Tahmrin Yusuf.

Bupati Gorontalo Utara Thariq Modanggu  menegaskan bahwa Moloopu bukan sekadar tradisi seremonial, tetapi juga bagian dari legitimasi adat dan syar’i dalam menjalankan kepemimpinan secara adil.

“Pada soal keadilan maka nilai keadilan inilah yang diinginkan oleh pesan-pesan adat yang disampaikan pada kesempatan ini yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya menempatkan sesuatu pada kadarnya” ujarnya

Oleh sebab itu karena saya sudah diberi amanah yang besar bahkan tadi disumpah dan Sumpah itu apabila diucapkan dengan bahasa Indonesia terasa ringan tapi ketika diungkapkan dengan bahasa adat dengan Bahasa Gorontalo sungguh maknanya sangat berat, ungkap Bupati

“Melalui sidang adat yang terhormat ini saya mohon doa kita semua saya mohon dukungan kita semua karena bagaimanapun saya sebagai manusia biasa maka Ingatkan saya dan saya juga punya cara untuk mengingatkan Bapak Ibu sekalian, ujar Bupati

Pada apel perdana saya sudah mengatakan bahwa kemajuan di dunia ini selalu dimulai dari dua hal yaitu kebersihan dan disiplin, Kebersihan menjadi tongak bagi seluruh peribadahtan dalam Islam, kebersihan juga tampak pada semua negara maju basisnya adalah kebersihan yang kedua kunci kemajuan juga adalah disiplin. oleh sebab itu dua hal ini menjadi pondasi kita untuk memajukan Gorontalo Utara.

“Karena itu kebersihan dan disiplin menjadi bagian inti, bagian fundamental dalam penyelenggaran pemerintahan dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat”. tegas Bupati Thariq

Sebagai contoh mengingatkan akan kebersihan  bahwa saat ini di mobil saya itu sudah ada sapu, kantong plastik dan angkat-angkat rumput, terus kalau saya ke kantor hadiri suatu acara dan ada rumput dikantor itu, maka saya akan  menyapu terlebih  dulu dan kalau ada yang bilang oh kalau begitu biar saja kotor nanti  Bupati yang akan menyapu, maka saya cuma mau memberi batas 3 kali saya menyapu dan yang ke-4 kepala dinas yang saya sapu, pungkas Bupati Thariq Modanggu.(Kominfo-Gorut)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*