Rakor Minggu ke- 2 Oktober, Inflasi di Gorontalo Utara masih Stabil
Rapat koordinasi (rakor) inflasi yang dilaksanakan secara rutin oleh Kementerian Dalam Negeri kembali diikuti secara virtual via zoom meeting oleh Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara (Pemkab Gorut) untuk Minggu ke- 2 Bulan Oktober, Senin (14/10).
Rapat dipimpin Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Restu Ardi Daud.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Gorontalo Utara, Abdul Wahid Baruadi mengungkapkan, ada beberapa hal yang menjadi penegasan kepada kabupaten/kota.
Di mana, sesuai dinamika yang menjadi pemantauan, ada komoditas yang mengalami penurunan dan ada juga yang mengalami penaikan harga.
“Dua sirkulasi ini yang menjadi pokok perhatian di Minggu kedua. Untuk yang naik diharapkan kabupaten/kota bisa sama-sama untuk melakukan lagi operasi-operasi pasar, sidak ke distributor dan mengaktifkan lagi peran-peran TPID antar leading sektoral,” ungkap Abdul Wahid.
“Nah, peran-peran TPID ini yang kemudian diaktifkan lagi. Karena ini menjadi tanggung jawab bersama, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, kabupaten/kota dan dinas-dinas leading sektor terkait di kabupaten/kota masing-masing,” terang Kabid Koperasi dan UKM di Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Gorontalo Utara.
Oleh karena itu, Abdul Wahid menegaskan, hal ini menjadi peran bersama. Kalau pun di komoditas yang naik itu ada beberapa, utamanya di Bawang Merah.
Dan untuk rekomendasi komoditas yang turun, Plt Kabag Perekonomian ini mengungkapkan, sebagaimana penyampaian pihak Kemendagri, diharapkan kontribusi Pemda terus untuk memantau sentra-sentra komoditas yang lain.

“Maksudnya begini, sentra komoditas yang lain ini, misalnya ada sentra komoditas yang lain di daerah lain yang terjadi surplus, bisa didistribusi ke daerah yang kurang stok komoditas,” terangnya.
“Nah, ini yang menjadi harapan dan penegasan atau rekomendasi ke kabupaten/kota oleh pemerintah pusat dalam hal ini sebagaimana arahan rapat koordinasi inflasi oleh Kemendagri dalam hal ini Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah,” imbuh Abdul Wahid.
Sementara khusus untuk IPH, bulan Oktober ini pada dasarnya masih stabil sesuai pantauan di beberapa wilayah.
Di mana, dikatakannya khusus Sulawesi, Kabupaten Gorontalo Utara masih di zona hijau. Artinya, masih dalam kondisi stabil dan tidak berada di dalam IPH 10 Kabupaten/kota tertinggi dan 10 kabupaten/kota yang terendah.
“Sehingga masih dalam keadaan stabil di dua Minggu terakhir bulan Oktober ini,” tandasnya.
Hadir mengikuti dari Pemkab Gorut diantaranya, Plt Kabag Perekonomian dan SDA Abdul Wahid Baruadi, Sekretaris Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Jakfar Hanafie, Sekretaris Badan Keuangan Sugeng Rianto, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Sekretaris Dinas Perhubungan, unsur Satpol-PP dan Kebakaran serta unsur pejabat eselon III dan IV serta PPPK yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Gorontalo Utara. (Kominfo-Gorut)
Tinggalkan Balasan