Pemkab Gorontalo Utara Ikut Rakor Pengendalian Inflasi Daerah

Pemkab Gorontalo Utara Ikut Rakor Pengendalian Inflasi Daerah
Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo Utara Ikut Rakor Pengendalian Inflasi Daerah

Sekretaris Dearah Kabupaten Gorontalo Utara Suleman Lakoro  didampingi Asisiten  II Sekretariat Daerah Kabupaten Gorontalo Utara  Ayis Yusuf, Kepala BPS Kabupaten Gorontalo Defit Rusdianto dan  Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemkab Gorontalo Utara yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menghadiri  Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi bulan Juni  2025, Selasa  (10-06-2025).

Rapat Koordinasi Pengendalian inflasi tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Bima Arya Sugiarto setelah itu dilanjutkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir didampingi Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa Ibu Dr. Pudji Ismartini, Deputi III Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang Perekonomian Edy Priyono.

Dalam arahannya, Wamendagri meminta seluruh kepala daerah aktif mengawal kondisi inflasi di wilayahnya masing-masing dengan data yang akurat dan langkah yang responsif.

“Kepala daerah perlu terus mendorong dan mengoptimalkan belanja daerah agar pertumbuhan ekonomi di wilayah masing-masing dapat berjalan maksimal. Selain itu, pemerintah pusat juga membuka ruang bagi kepala daerah untuk menyampaikan masukan dan data-data strategis yang relevan, baik dari internal daerah maupun dari mitra,” tegasnya.

Sementara terkait inflasi, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik, Pudji Ismartini dalam peparannya menyampaikan bahwa secara historis tahun 2021-2025, pada bulan Mei terjadi inflasi.

Pudji Ismartini melanjutkan bahwa apabila dilihat menurut komponen, komponen inti dominan memberikan andil inflasi bulan Mel terbesar, kecuali pada tahun 2022 dan 2023 komponen harga bergejolak merupakan penyumbang andil inflasi terbesar.

“Komoditas komponen bergejolak dominan memberikan andil inflasi dan hal ini masih terjadi juga di Mei 2025. Namun kalau kita lihat pada Mei 2025 komponen harga bergejolak yang mengalami inflasi ini diantaranya adalah tomat, beras dan timun. Sementara beberapa komoditas lain yang mendorong terjadinya inflasi di Mei 2025 itu juga didorong oleh komponen inti, yaitu untuk komoditas tarif pulsa ponsel, emas perhiasan dan kopi bubuk,” jelasnya.

Pudji Ismartin melanjutkan bahwa berdasarkan data SP2KP-pencataton sampai dengan 5 Juni 2025, Indeks Perkembangan Harga Minggu pertama Juni 2025, terdapat 12 provinsi yang mengalami kenaikan IPH, 1 provinsi stabil, dan 25 provinsi yang mengalami penurunan IPH dibandingkan bulan sebelumnya.

Adapun Komoditas penyumbang andil kenaikan IPH di 12 Provinsi yang mengalami kenaikan IPH adalah beras dan daging ayam ras.

Untuk Kabupaten Gorontalo Utara,  Berdasarkan laporan dari Kepala Badan Pusat Statistik  Kabupaten Gorontalo Utara, Defit Rusdianto  menyampaikan bahwa angka Indeks Perkembangan Harga  (IPH) minggu I  bulan  Juni  2025  tercatat sebesar 0,04 poin atau berada pada rengking ke 129 yang mengalami inflasi. Kenaikan ini disebabkan oleh bawang merah, cabai merah, dan bawang putih. (Kominfo-Gorut).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*